“PENGARUH SYAHADAH PADA TINGKAT KESERIUSAN PESERTA PELATIHAN KADER DASAR TARUNA MELATI 1 DI SEKOLAH MUHAMMADIYAH KAB. GOWA
Latar belakang berdirinya IPM tidak terlepas kaitannya dengan latar belakang berdirinya Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam amar ma'ruf nahi mungkar yang ingin melakukan pemurnian terhadap pengamalan ajaran Islam, sekaligus sebagai salah satu konsekuensi dari banyaknya sekolah yang merupakan amal usaha Muhammadiyah untuk membina dan mendidik kader. Oleh karena itulah dirasakan perlu hadirnya Ikatan Pelajar Muhammadiyah sebagai organisasi para pelajar yang terpanggil kepada misi Muhammadiyah dan ingin tampil sebagai pelopor, pelangsung penyempurna perjuangan Muhammadiyah.
Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang selanjutnya disebut IPM berdiri pada 5 Safar 1381 Hijriah bertepatan dengan 18 Juli 1961 Miladiyah dalam Konferensi Pemuda Muhammadiyah di Surakarta.
Ikatan Pelajar Muhammadiyah sebagai organisasi pelajar tentunya akan melakukan regenerasi didalam tubuh organisasinya, sejalan dengan hal tersebutlah didalam buku ideologi IPM dijelaskan bahwa terdapat empat visi Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Salah satu daripada visi tersebut adalah visi kekaderan yaitu dalam gerakan IPM bermakna bahwa IPM tidak bisa mengingkari kodratnya sebagai organisasi generasi muda penerus masa depan baik di lingkungan Muhammadiyah maupun bangsa Indonesia, penegasan ini juga merupakan wujud kesadaran IPM tentang pentingnya Kaderisasi. Kaderisasi dimaksudkan agar tercipta regenerasi di tubuh Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Pimpinan Pusat melalui bidang perkaderan telah mengeluarkan atau melahirkan sebuah sistem yang membahas dengan tuntas mengenai perkaderan di Ikatan Pelajar Muhammadiyah, kemudian PP IPM mengeluarkan surat keputusan No : 25-SK/PP.IPM.200/2014 Tentang Sistem Perkaderan IPM atau yang dikenal sekarang dengan SPI Berkemajuan / SPI Kuning. Atas dasar tersebutlah sehingga sekolah-sekolah Muhammadiyah atau PC/PR IPM di Kab. Gowa terkhususnya, gencar untuk melaksanakan perkaderan tingkat 1 atau PKDTM 1. Akan tetapi terdapat hal yang unik sampai sekarang ini yaitu ada banyak peserta perkaderan yang hanya mengikuti TM 1 ini dengan keterpaksaan tidak didasari oleh keikhlasan untuk berjuang dijalan Allah melalui organisasi IPM, mereka mengikuti semata-mata hanya agar bisa mendapatkan syahadah sebagai salah satu syarat mendapatkan ijazahnya ketika lulus di sekolah Muhammadiyah, sehingga hal tersebut tentu akan mempengaruhi para lepasan TM 1 dan tidak sesuai dengan keinginan tim fasilitator dan panitia pelaksana. Terdapat beberapa contoh data yang saya ambil dari tiga cabang yang ada di Kab. Gowa yaitu di PR IPM SMA Muhammadiyah Sungguminasa dengan total peserta sebanyak 33 orang yang terdiri dari 7 orang IPMawati dan 26 orang IPMawan sedangkan yang aktif sampai sekarang mengikuti fol-up ataupun pengajian hanya tersisa 2 orang saja. Kemudian di PR IPM SMA Muhammadiyah Lempangang dengan total 28 peserta sedangkan yang aktif mengikuti fol-up dan kegiatan lainnya hanya sekitr 10-15 orang saja. Selanjutnya perkaderan TM 1 yang dilaksanakan oleh PR IPM Se-cabang Limbung dengan peserta yang lumayan banyak yaitu dengan total 273 orang terdiri dari 101 orang IPMawan dan 172 IPMawati sedangkan yang aktif mengikuti fol-up maupun kegiatan yang lainnya sekarang kurang lebih hanya 97 orang. Para peserta ini sebagian besar adalah siswa-siswi akhir di jenjang Mts/SMP dan MA/SMA. Sampel data ini merupakan cerminan dari tingkat keseriusan peserta didalam mengikuti PKDTM 1, tentunya hal tersebut menjadi sebuah pekerjaan rumah yang besar untuk sama-sama kita mencari jalan keluarnya agar masalah ini tidak akan terus menerus terulang dari TM 1 ke TM 1 yang lainnya. Dibutuhkan sebuah inovasi baru didalam proses perkaderan yang kita akan laksanakan kedepannya agar tingkat keseriusan peserta disekolah-sekolah Muhammadiyah ketika mengikuti TM 1 dapat lebih meningkat lagi dan tentunya hal tersebut akan memberikan dampak yang besar yaitu akan mempengaruhi kuantitas dan kualitas kader yang ada di Kab. Gowa. Akhir kata saya mengucapkan permintaan maaf yang sebesar-besarnya ketika didalam tulisan ini terdapat kekeliruan didalamnya, harapannya agar kedepan hal ini dapat kita carikan solusinya bersama. Kemudian saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh teman-teman yang telah membantu didalam menyusun tulisan/opini yang singkat ini.
Nuun Wal Qolami Wamaa Yasthuruun
Mari angkat pena dan goreskan karya nyata !!
Kita terlahir kembali dirahim IPM, mari melebur perbedaan dan menyatukan kebersamaan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Komentar
Posting Komentar